Seorang dikatakan mengalami gangguan Asam Urat atau Gout (Arthritis pirai) bila kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal, yaitu pada wanita 2.4 – 6 mg/dL dan untuk pria 3.0 – 7 mg/dL. Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan di sendi-sendi atau jari-jari yang disertai rasa nyeri. Hal ini terjadi karena bertumpuknya kristal-kristal asam urat dari hasil metabolisme bahan pangan yang mengandung purin.
Asam urat biasanya larut dalam darah dan melewati ginjal ke dalam air seni. Namun jika kadar asam urat itu berlebihan ginjal tidak akan sanggup mengaturnya sehingga kelebihan itu akan menumpuk pada jaringan dan sendi. Ketika hal ini terjadi, asam urat dapat terbentuk, berbentuk tajam, seperti jarum kristal urat dalam jaringan sendi atau sekitarnya yang menyebabkan rasa sakit, peradangan dan pembengkakan.
Tanda dan Gejala
- Adanya peningkatan kadar asam urat dalam darah
- Terdapat kristal urat yang khas dalam cairan sendi (tofus)
- Terjadi lebih dari satu kali serangan nyeri di persendian.
- Adanya serangan di satu sendi, terutama sendi ibu jari kaki
- Sendi tampak kemerahan
- Tidak adanya bakteri saat terjadi serangan dan peradangan
Tingkat keparahan kasus asam urat terdiri dari empat tahapan / stadium:
Stadium I - Tahap Asimtomatik (tanpa gejala).
Stadium ini ditandai dengan peningkatan kadar asam urat tetapi tidak dirasakan oleh penderita karena tidak merasakan sakit sama sekali dan tidak disertai gejala nyeri, arthritis, adanya tofi maupun batu di ginjal atau di saluran kemih.
Stadium II - Tahap Akut
Biasanya terjadi serangan radang sendi disertai dengan rasa nyeri yang hebat, bengkak, merah dan terasa panas pada pangkal ibu jari kaki. Serangan muncul tiba-tiba pada tengah malam dan atau menjelang pagi hari.
Stadium III - Tahap Interkritikal
Pada stadium ini adalah tahap interval di antara dua serangan akut. Biasanya terjadi setelah satu sampai dua tahun kemudian.
Stadium IV - Tahap Kronik
Tahapan kronik ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi atau perubahan bentuk pada sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk seperti semula, ini disebut gejala irreversible atau arthritis gout kronis. Pada kondisi ini frekuensi kambuh akan semakin sering dan disertai rasa sakit terus menerus.
Pengobatan
Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula penyembuhannya. Prinsip penanganan arthritis gout adalah:
- Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang terkena).
- Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan).
Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah:
- Mengobati serangan akut secara baik dan benar
- Mencegah serangan ulangan artritis gout akut
- Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat
- Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada jantung, ginjal dan pembuluh darah.
- Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.
Pencegahan
Selama periode bebas gejala, pengaturan diet dapat membantu melindungi terhadap serangan berikutnya:
- Hindari konsumsi bahan pangan yang mengandung kadar purin tinggi seperti Jeroan (hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak) dan ikan hearing atau sejenisnya (sarden).
- Banyak minum air putih (sekitar 2 – 4 liter setiap hari), karena dengan banyak minum air putih dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.
- Batasi atau menghindari minuman dan makanan yang beralkohol.
- Makan diet seimbang yang menekankan buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan produk susu bebas atau rendah lemak.
- Batasi konsumsi daging, ikan dan unggas. Perhatikan jenis dan jumlah yang dikonsumsi agar tidak menimbulkan masalah.
- Pertahankan berat badan normal. Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka dianjurkan menurunkan berat badan
Daftar
Makanan Tinggi Purin
|
|
Makanan
|
Asam Urat (mg/100g)
|
Teobromin (kafein cokelat)
|
2300
|
Limpa domba/kambing
|
773
|
Jamur kuping
|
448
|
Hati sapi
|
554
|
Ikan sarden
|
480
|
Limpa sapi
|
444
|
Paru-paru sapi
|
339
|
Ginjal sapi
|
269
|
Ikan tuna
|
257
|
Jantung sapi
|
256
|
Hati ayam
|
243
|
Jantung domba/kambing
|
241
|
Ikan teri
|
239
|
Udang
|
234
|
Biji melinjo
|
222
|
Daging kuda
|
200
|
Kedelai & kacang-kacangan
|
190
|
Dada ayam dg kulit
|
175
|
Daging ayam
|
169
|
Daging angsa
|
165
|
Lidah sapi
|
160
|
Ikan Kakap
|
160
|
Daging bebek
|
138
|
Kerang
|
136
|
Udang Lobster
|
118
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar