Latihan Aerobik vs Anaerobik: Apa Perbedaannya?
Saat ini anda mungkin sudah mulai rutin melakukan latihan fisik. Anda pun mengetahui bahwa latihan fisik yang dilakukan secara rutin memberikan banyak manfaat untuk tubuh anda. Saat mendengar mengenai latihan fisik, orang-orang cenderung berpikir mengenai latihan aerobic seperti berjalan, jogging, lari, senam aerobik, berenang, bersepeda, dll. Kita jarang mendengar mengenai latihan anaerobik. Jadi apa perbedaan kedua latihan tersebut dan apa manfaatnya untuk tubuh kita? Artikel berikut ini mudah-mudahan memberikan penjelasan untuk anda.
Kata aerobik dan anaerobik, secara makna kata, merujuk pada ada atau tidaknya oksigen. Sebagian besar sel dalam tubuh kita lebih sering menggunakan oksigen sebagai bahan bakar metabolism. Latihan fisik membutuhkan energi atau bahan bakar. Pada saat melakukan latihan aerobik, dengan bahan bakar dan oksigen yang cukup, otot dapat bekerja berulang-ulang tanpa kelelahan. Pada latihan anaerobic, otot menggunakan bahan bakar selain oksigen untuk berkontraksi. Metabolisme anaerobik menghasilkan molekul sampah yang dapat mengganggu kontraksi otot, proses ini sering disebut dengan fatigue (kelelahan).
Latihan Aerobik
Kata aerobik sendiri berarti “dengan oksigen”. Latihan aerobik membuat jantung bekerja lebih cepat dan lebih berat untuk memompa darah dari jantung, lebih dari biasanya. Saat darah dipompa lebih cepat, tubuh juga perlu oksigen lebih cepat, hingga pernafasan pun menjadi cepat. Latihan aerobik memperkuat jantung dan memperbaiki kadar kolesterol sehat. .
Umumnya latihan aerobik berupa latihan kardio intensitas rendah atau sedang dalam kurun waktu tertentu. Beberapa jenis latihan aerobik yang umum dilakukan adalah lari ataupun berjalan cepat (dengan intensitas di mana anda masih dapat berbicara saat melakukan latihan, nafas juga tidak terengah-engah), berenang, bersepeda, dll.
Latihan aerobik yang dilakukan secara terukur dan tepat akan membawa banyak perubahan positif pada sistem tubuh manusia. Mitokondria, sebagai "pabrik energi penghasil ATP" akan bertambah banyak jumlahnya. Suplai darah di otot akan semakin banyak dan lancar. Akibatnya sistem produksi energi otot semakin efektif, otot bisa tahan lama beraktivitas dan tidak cepat lelah. Selain itu, latihan aerobik juga membuat terhambatnya kematian pada sel sehingga seseorang akan terlihat lebih awet muda dan kekuatan fisiknya lebih dari orang seusianya.
Latihan Anaerobik
Kata anaerobik berarti “tanpa oksigen”. Jenis latihan ini tidak menggunakan oksigen sebagai bahan bakar utama. Sistem anaerobik ini sangat cepat menyediakan energi dalam jumlah besar tetapi hanya dalam waktu singkat. Latihan anaerobik bersifat intensitas tinggi (berat) dan waktunya sebentar. Contoh latihan anaerobik seperti: lari sprint, angkat beban dan segala aktivitas di ruang fitness.
Latihan anaerobik yang dilakukan dengan rutin, akan menjadikan otot bertambah ukurannya (hipertrofi). Hal ini berarti semakin besar otot dan semakin kuat kontraksinya. Selain itu, terjadi juga peningkatan kerusakan glikogen sehingga produksi energi melalui jalur glikolisis semakin efektif. Sistem produksi energi melalui glikolisis menggunakan oksigen dalam jumlah terbatas. Hal ini menghasilkan timbunan asam laktat yang pada kadar tertentu menyebabkan nyeri dan fatigue(kelelahan otot). Tapi otot tampak kencang dan memberi penampakan yang baik secara estetika. Massa otot yang besar berarti juga metabolisme otot yang meningkat sehingga butuh energi yang banyak pula. Hal ini akan membantu menurunkan berat badan.
Manakah Yang lebih Baik: Latihan Aerobik atau Anaerobik?
Setiap jenis latihan fisik, baik latihan aerobik atau anaerobik membawa dampak positif bagi tubuh anda dengan cara yang berbeda. Pada dasarnya, keduanya adalah baik. Tujuan menjadi faktor yang penting dalam memilih jenis latihan. Bila ingin meningkatkan kebugaran dan daya tahan, latihan aerobic jawabannya. Bila ingin membentuk otot dan meningkatkan resistensi, lakukan latihan anaerobik. Yang terbaik adalah melakukan kombinasi kedua jenis latihan ini. Lakukan latihan dengan cara yang terukur, jangan berlebihan. Latihan jenis apapun pun bila berlebihan (over training) malah membawa dampak negatif seperti cedera otot, kelelahan kronis, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar