Cedera Pergelangan Kaki

DEFINISI

Cedera pergelangan kaki terjadi ketika pergelangan kaki dipaksa untuk bergerak keluar dari posisi normal, sehingga menyebabkan satu atau lebih ligamen yang mendukung tulang-tulang pergelangan kaki teregang atau robek. 

Cedera ini tidak terlalu parah jika hanya sedikit bengkak dan memar dan masih dapat berjalan agak normal. Namun jika cedera ini berat, biasanya mata kaki bengkak sangat besar dan tampak memar kebiruan yang disebabkan otot perekat sendi koyak atau putus, dan akan sangat sakit sekali jika kaki menyentuh lantai, sehingga berjalan memerlukan tongkat. Kedengarannya sepele, tetapi cedera jenis ini mempunyai pengaruh yang serius jika tidak diperlakukan dengan benar. Penanganan awal sangat penting dan membutuhkan metode RICE

ANATOMI PERGELANGAN KAKI

Sendi ankle / pergelangan kaki adalah struktur yang sangat kompleks yang terdiri dari banyak tulang, otot, ligamen dan tendon. Ligamen berfungsi membantu menstabilkan sendi dan mencegah gerakan yang berlebihan.





Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya cedera pergelangan kaki: 
  • Kelemahan otot, terutama otot-otot di sekitar sendi pergelangan kaki. 
  • Lemah atau longgarnya ligamen-ligamen sendi pergelangan kaki akibat cedera pergelangan kaki yang berulang-ulang. 
  • Fleksibilitas yang buruk. 
  • Kurang melakukan pemanasan dan peregangan sebelum beraktivitas atau berolahraga. 
  • Kaki mendarat tidak stabil setelah melompat atau berputar. 
  • Berjalan atau berolahraga pada permukaan yang tidak rata. 
  • Menggunakan sepatu atau alas kaki yang tidak tepat. 




MEKANISME CEDERA CEDERA:

Inversion (lateral) angkle sprain:
Merupakan mekanisme cedera pergelangan kaki yang paling sering terjadi, mengenai ligamen sebelah luar dari sendi ankle (ligamen talofibular). 

Eversion (medial) ankle sprain:
Cedera pergelangan kaki yang jarang terjadi, mengenai ligamen bagian dalam ankle (ligamen deltoid). 

High ankle sprain:
Cedera pergelangan kaki yang mengenai ligamen yang menghubungkan antara tulang tibia dan tulang fibula. Biasanya terjadi dari sebuah gerakan memutar secara tiba-tiba, merubah arah gerakan secara tiba-tiba atau akibat kontak langsung. 

TANDA DAN GEJALA: 
  • Nyeri, terutama ketika berdiri atau berjalan. 
  • Bengkak dan kadang-kadang memar. 
  • Gerakan terbatas. 

PERTOLONGAN PERTAMA dengan metode RICE: 

REST
Istirahatkan bagian yang cedera. Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan. Jika bagian cedera terasa sakit saat menahan beban, gunakanlah penopang/tongkat. 

ICE
Beri Kompres dingin. Gunakan kompres es selama 15 sampai 20 menit dan diulangi setiap 2 – 3 jam selama 48 sampai 72 jam. Dingin dapat mengurangi rasa sakit, perdarahan dan pembengkakan bagian yang cedera. 

COMPRESSION
Balut Tekan. Untuk mengurangi pembengkakan, beri balut tekan dengan menggunakan perban elastis. Lakukan dengan teknik yang baik dan merata pada bagian yang cedera dengan menggunakan bantalan yang lembut seperti kapas. Pastikan balutan tidak terlalu ketat, karena dapat menambah rasa sakit, terjadi mati rasa atau pembengkakan di bawah bagian yang dibalut. 

ELEVATION
Meninggikan bagian yang cedera. Tindakan ini untuk mengurangi pembengkakan dengan memposisikan bagian yang cedera menjadi lebih tinggi dari jantung, terutama saat berbaring. 

PENCEGAHAN:
  1. Lakukan pemanasan sebelum beraktivitas atau berolahraga. 
  2. Hati-hati ketika berjalan, berlari atau bekerja pada permukaan yang tidak rata. 
  3. Pakailah sepatu dengan baik dan disesuaikan dengan jenis aktivitas. 
  4. Jangan memakai sepatu bertumit tinggi. 
  5. Mempertahankan kekuatan otot dan fleksibilitas dengan latihan yang teratur. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar