Jengkol

Jengkol dengan nama latin “Pithecollobium Jiringa” sebenarnya mempunyai beberapa manfaat untuk kesehatan. Namun jengkol dapat menimbulkan bau tak sedap setelah melalui proses pencernaan.

Penyebab bau itu sebenarnya adalah asam-asam amino yang terkandung di dalam biji jengkol. Asam amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur sulfur. Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu menghasilkan berbagai komponen yang sangat bau, karena pengaruh sulfur tersebut. Salah satu gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah H2S yang terkenal sangat bau.

Saat dicerna jengkol akan menyisakan zat yang disebut asam jengkolat (jencolid acid) yang dibuang ke ginjal. Di sinilah efek yang ditakuti orang-orang, yaitu jengkolan. Jengkolan terjadi saat asam jengkolat yang memang sulit larut dalam air akhirnya mengendap dalam ginjal, membentuk kristal padat hingga bisa berakibat sulit membuat air seni.

Risiko terkena jengkolan ini juga bergantung pada banyaknya jengkol yang dikonsumsi dan kerentanan tubuh seseorang. Orang yang rentan, mengkonsumsi sedikit jengkol saja ada kemungkinan enyebabkan terjadinya jengkolan. Apa yang mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap asam jengkolat belum jelas, tapi diduga akibat faktor genetik dan lingkungan.

Terlepas dari bau yang ditimbulkan,  jengkol ternyata mengandung manfaat yang berguna bagi kesehatan. Jengkol mengandung protein yang cukup tinggi seperti halnya kacang-kacangan yaitu 23,3 gram per 100 gram bahan. Protein berfungsi membentuk enzim, hormon dan imunitas tubuh. Selain itu kandungan serat dalam jengkol memberikan manfaat bagi pencernaan, yang secara tidak langsung juga membantu penyerapan gula darah maupun kolesterol. Kandungan kalsium dalam jengkol berkisar 140 mg per 100 gram. Seperti yang kita ketahui kalsium adalah unsur penting yang mampu mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang, membantu proses metabolisme tubuh, penghubung antar jaringan syaraf, pergerakan otot dan kerja jantung. Jengkol juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan diantaranya vitamin A, B1, B2 dan C.

Berikut merupakan kandungan zat gizi dalam jengkol per 100 gr
  • Energi: 133 kkal
  • Protein: 23,3 g
  • Karbohidrat: 20,7 g
  • Vitamin A: 240 SI
  • Vitamin B: 0,7 mg
  • Vitamin C: 80 mg
  • Fosfor: 166,7 mg
  • Kalsium: 140 mg
  • Besi: 4,7 mg
  • Air: 49,5 g
  • Vitamin C: 80 mg
  • Protein: 23,3 g
  • Zat besi: 4,7 g
  • Kalsium: 140 mg
  • Fosfor 166,7 mg 

Namun demikian ada batas kewajaran yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi jengkol, karena jengkol memiliki karakteristik yang khas dan tidak ditemukan pada jenis bahan makanan lainnya. Hindari mengkonsumsi jengkol dalam kondisi mentah, sebaiknya rebus terlebih dahulu jengkol sebelum dimasak menjadi hidangan untuk mengurangi bau pada jengkol, dan disarankan untuk banyak minum air putih setelah mengkonsumsi jengkol. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar