Jajanan Pasar

Masyarakat Indonesia sejak dahulu kala sudah memiliki dan mengenal kekayaan makanan dan minuman tradisional yang beraneka ragam. Salah satu bentuk makanan & minuman tradisional dijual dalam bentuk jajanan pasar yang sangat mudah kita jumpai sehari-hari. Jajanan pasar tersebut banyak di temukan di berbagai daerah dengan berbagai macam produk dan kadang-kadang terdapat jajanan pasar yang spesifik untuk tiap-tiap daerah. Tidak jarang bahkan jajanan khas suatu daerah menjadi atribut daerah itu dan menjadi bagian pusaka kuliner bangsa Indonesia.
Di balik keanekaragaman jajanan pasar, masih banyak produsen nakal yang ingin meraup banyak keuntungan dengan memproduksi menggunakan bahan-bahan berbahaya tanpa memperdulikan resiko kesehatan yang mungkin timbul bagi yang mengkonsumsinya. Regulasi pengawasan dari pemerintah yang belum optimal membuat kita sebagai konsumen proaktif dalam memilih makanan bagi keluarga kita. Anak-anak bahkan menjadi lebih rentan terhadap ini karena banyak jenis jajanan pasar pun yang dijual di sekolah sekolah. Mereka bisa menjadi sasaran empuk para produsen nakal.

MEMILIH JAJANAN PASAR YANG AMAN
Cara ideal untuk mengetahui keamanan bahan makanan tentu saja dengan pemeriksaan di laboratorium. Makanan yang memiliki ijin edar resmi dari institusi pemerintahan terkait relatif lebih aman daripada yang belum memiliki ijin edar. Pada saat pendaftaran semua komponen produk yang dicantumkan disertai hasil pemeriksaan laboratorium oleh laboratorium yang memperoleh sertifikasi. Jadi memilih dan mengkonsumsi pangan yang berlabel dan memiliki izin lembaga berwenang lebih terjamin keamanannya selagi wadahnya tidak berubah dan dalam batas waktu sebelum kadaluarsa.
Masalahnya tidak semua produk bisa kita lihat atau bahkan tidak memiliki nomor ijin edar, seperti jajanan yang biasa kita temui di pasar atau kantin sekolah. Bahan makanan yang memiliki ijin edar biasanya yang bisa tahan lebih dari tujuh hari sehingga makanan basah dan gorengan dipastikan banyak sekali yang tidak memiliki nomor registrasi ini.

Memilih bahan makanan yang aman membutuhkan pengetahuan yang relatif sederhana dan kita juga harus mengajarkan pengetahuan ini ke anak-anak kita. Anak-anak sering terkecoh dengan warna yang menarik dan bentuk yang cantik. Langkah awal memilih bahan makanan yang aman bisa dengan menggunakan ketajaman indra yang kita miliki dengan diliat, dicium aromanya, dipegang dan dirasakan.

KENALI JAJANAN PASAR ANDA
Banyak jenis bahan makanan yang terindikasi berbahaya bagi kesehatan. Diantaranya ada 4 bahan berbahaya yang sering disalahgunakan yaitu formalin, boraks, pewarna rhodamin B dan methanyl yellow (pewarna tekstil).

Makanan yang mengandung formalin
Bahan makanan yang berformalin biasanya awet, tidak mudah berlendir dan lebih kenyal. Contoh, bakso berformalin memiliki tekstur sangat kenyal dan tidak rusak (berlendir) sampai dua hari pada suhu ruang. Daging ayam berformalin dan daging ikan goreng berformalin atau nugget berformalin juga memiliki tekstur yang kenyal dan tidak busuk sampai dua hari pada suhu ruang.
Makanan yang mengandung boraks
Makanan seperti ini tampak lebih putih dari semestinya dan bertekstur kenyal, berasa tajam dan memberikan rasa getir. Contoh, bakso yang mengandung boraks tampak berwarna agak putih (seharusnya berwarna abu kecoklatan) dan bertekstur sangat kenyal. Bila bakso boraks ini digigit amat kenyal seperti nyaris bola karet dan bila dipantulkan ke dinding atau lantai memantul seperti bola karet.
Makanan yang mengandung pewarna tekstil Rhodamin B dan Methanyil Yellow
Makanan dan minuman seperti ini biasanya menampakkan warna yang mencolok (merah sekali atau kuning sekali), produknya tampak mengkilap, pada makanan kadang warna tidak merata dan setelah mengonsumsinya terasa sedikit rasa pahit dan gatal di tenggorokan.

AJARKAN BALITA ANDA
Membiasakan anak untuk selalu jajan sangatlah tidak baik, namun tidak juga harus stop sama sekali. Langkah terbaik adalah mengajari anak anda memilih jajanan yang sehat. Berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan:
  • Jelaskan pada anak untuk menghindari jajanan yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. Contohnya jajanan yang manis dan berwarna menyolok, seperti sirup merah atau oranye, permen, es, dan kue mengandung bahan pengawet dan pewarna yang berbahaya bagi tubuh.
  • Beri tahu balita tempat jajan yang sehat dilihat dari sudut pandang kebersihan tempat, jenis-jenis menu sehat. Misalnya, pilih menu yang mengandung bahan sayuran.
  • Beri contoh memilih makanan yang sehat di pasar swalayan dengan melihat label informasi tanggal kadaluwarsa, kandungan bahan dan gizi, nomor pendaftaran resmi produk, dan memeriksa kualitas kemasan.
  • Saat mendampingi anak menonton aneka jenis iklan makanan dan minuman di TV, beri pengertian bahwa yang dilihatnya belum tentu baik untuk kesehatan tubuhnya.


TIP MEMILIH MAKANAN DAN MINUMAN
Terbiasa proaktif dan kritis dalam memilih asupan makanan serta minuman yang kita konsumsi adalah modal untuk hidup sehat. Kita juga harus mengajarkan anak untuk pandai memilih jajanan yang dia makan sejak dini.
Memilih buah atau buah potong
Buah segar, buah yang mau busuk atau buah yang sudah busuk jelas tampak bedanya. Selain itu lihat kebersihan penyajian dan pencucian perlengkapan yang digunakan penjual. Untuk buah yang diolah juga lihat warna pewarna olahannya serta aroma dan rasanya. Olahan buah yang berwarna terlalu mencolok, berbau menyengat atau terasa pahit sebaiknya tidak dimakan.
Memilih minuman kemasan
Pastikan minuman yang dibeli memiliki nomor registrasi, ijin edar dan belum kadaluarsa. Jangan memilih minuman kemasan dengan kemasan yang sudah tidak utuh lagi, misalnya peyok apalagi yang sudah terbuka (segel rusak). Kemasan minuman yang sudah rusak dan bocor berisiko tidak aman. Minuman yang terbuka pada suhu ruang berisiko terpapar kuman dan tidak aman.
Membeli gorengan
Saat membeli gorengan lihat minyak yang digunakan. Jangan menggunakan minyak goreng daur ulang atau minyak yang telah digunakan lebih dari dua  kali proses penggorengan. Tanda minyak daur ulang komersial adalah harganya murah, ada kemungkinan sudah diputihkan, dan makanan hasil penggorengannya akan menyebabkan tenggorokan gatal jika dikonsumsi.

Minyak goreng yang lebih dari dua  kali penggorengan  biasanya warnanya sudah hitam kecoklatan.  Selain itu, waspadai pula penggunaan bahan plastik oleh penjaja gorengan yang digunakan untuk meningkatkan kerenyahan gorengan. Tandanya makanan gorengan tampak tersalut lapisan putih dan gorengan akan tetap renyah meskipun telah dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar